Gambar : : royanews.tv |
shalat Jenazah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ: الْمَوْتِ» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat penghancur segala kelezatan yakni kematian." (HR. At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban) [Hasan Shahih: At Tirmidzi 2307]
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ: «إذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ» رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
Dan darinya -Abu Hurairah- Radhiyallahu Anhu, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila kamu menyalatkan mayat maka ikhlaskan doamu baginya." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban). [Hasan: Abu Daud 3199]
Shalat Janazah berbeda dari dari shalat pada umumnya. Oleh karenanya sholat janazah tidak di sebutkan dengan istilah “Raka’at” akan tetapi menggunakan istilah “Takbir”, karena dalam shalat janazah tidak terdapat Ruku, Sujud dan Tasyahud.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ -: «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إلَى الْمُصَلَّى. فَصَفَّ بِهِمْ، وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengabarkan berita kematian Najasyi pada hari kematiannya, beliau keluar bersama mereka (shahabat) menuju mushalla lalu berbaris dengan mereka dan beliau bertakbir empat kali." (Muttafaq Alaih). [Shahih: Al Bukhari 1245 dan Muslim 951]
BACAAN SHALAT JANAZAH
Shalat janazah terdiri dari 4 X takbir, yaitu :
TAKBIR PERTAMA
Baca Alfatihah dan shalawat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ (2) الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)
Dengan nama Allah YangMaha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai hari pembalasan.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْت عَلَى آل إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْت عَلَى آل إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ
TAKBIR KEDUA
وَعَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - " قَالَ: «صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلَى جِنَازَةٍ فَحَفِظْت مِنْ دُعَائِهِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ، وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَقِه فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dan dari Auf bin Malik Radhiyallahu Anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat jenazah dan aku telah hafal dari do'a beliau, ‘Ya Allah ampunilah ia, rahmati ia, ampunilah dia, ampunilah darinya, muliakanlah tempat kembalinya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, salju, dan air dingin, bersihkanlah ia dari kesalahan sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari kotoran, gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, masukkanlah ia dalam surga dan hindarkanlah fitnah kubur dan azab neraka."
[Shahih: Muslim 963]
TAKBIR KETIGA
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ - قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إذَا صَلَّى عَلَى جِنَازَةٍ يَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا، وَمَيِّتِنَا، وَشَاهِدِنَا، وَغَائِبِنَا، وَصَغِيرِنَا، وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا، وَأُنْثَانَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْته مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْته مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيمَانِ. اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَالْأَرْبَعَةُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika menyalatkan jenazah maka beliau mengucapkan doa, 'Ya Allah, ampunilah orang yang hidup, dan yang mati di antara kami, yang menyaksikan dan yang ghaib, yang kecil dan yang besar, yang laki-laki dan yang perempuan. Ya Allah, barangsiapa yang Engkau hidupkan ia dalam keadaan Islam dan barangsiapa yang Engkau matikan, maka matikanlah ia dalam keadaan beriman; Ya Allah, janganlah Engkau jauhkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau membiarkan kami tersesat sesudahnya." (HR. Muslim dan Al-Arba'ah). [Shahih: Abu Daud 3201, dan tidak ditemukan dalam riwayat Muslim]
TAKBIR KE EMPAT
«أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - دَعَا فِي الصَّلَاةِ عَلَى الْجِنَازَةِ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَأَنْتَ خَلَقْتهَا وَأَنْتَ هَدَيْتهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْت رُوحَهَا وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ لَهُ فَاغْفِرْ. لَهُ ذَنْبَهُ»
"Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berdoa dalam shalat jenazah, 'Ya Allah, hanya Engkaulah tuhannya, Engkaulah yang telah menciptakannya, Engkaulah yang telah memberinya petunjuk kepada Islam, Engkaulah yang telah mencabut ruhnya, dan hanya Engkaulah yang lebih mengetahui yang rahasia dan yang nampak padanya, kami datang memohonkan pertolongan baginya maka ampunilah dosanya.” [Abu Daud]
SALAM KE KANAN DAN KIRI (tanpa melepas kedua tanah)
BALASAN DARI ALLAH SWT.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «مَنْ شَهِدَ الْجِنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ: وَمَا الْقِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَلِمُسْلِمٍ " حَتَّى تُوضَعَ فِي اللَّحْدِ " - وَلِلْبُخَارِيِّ أَيْضًا مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ: «مَنْ تَبِعَ جِنَازَةَ مُسْلِمٍ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا، وَكَانَ مَعَهَا حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا وَيُفْرَغَ مِنْ دَفْنِهَا فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطَيْنِ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ»
Dan darinya Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa menyaksikan jenazah hingga menyalatkannya, maka baginya satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga dikuburkan, maka baginya dua qirath.” Mereka bertanya, "Apakah dua qirath itu?" Beliau menjawab, "Seperti dua gunung yang besar.” (Muttafaq Alaih)
Dan bagi Muslim, "Hingga diletakkan dalam liang lahat.”
Dan bagi Al-Bukhari juga dari hadits Abu Hurairah, "Barangsiapa yang menghantar jenayah seorang muslim dengan keimanan dan mengharapkan ganjaran dan ia tetap bersama jenazah itu hingga jenazah itu dishalatkan dan selesai dikuburkan, maka sungguh ia pulang dengan ganjaran dua qirath, setiap qirath sama dengan gunung Uhud. [Shahih: Al Bukhari 47, 1325 dan Muslim 945]
Sumber : zeni04.blogspot.com
Post a Comment
Post a Comment