Oleh : Zeni
Nasrul
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ
مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat
sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah : 153)
عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ. لَا يَقْضِي اللَّهُ لَهُ قَضَاءً إِلَّا
كَانَ خَيْرًا لَهُ: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ، فَشَكَرَ، كَانَ خَيْرًا لَهُ؛
وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ فَصَبَرَ كَانَ خَيْرًا لَهُ
Mengagumkan perihal orang mukmin itu. Tidak sekali-kali Allah menetapkan
suatu ketetapan baginya, melainkan hal itu baik belaka baginya. Jika dia
mendapat kesenangan, maka bersyukurlah dia yang hal ini adalah lebih baik
baginya; dan jika tertimpa kesengsaraan, maka bersabarlah dia yang hal ini
adalah lebih baik baginya.
إِنَّما
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
mereka tanpa hisab (batas). (Az-Zumar: 10)
وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ زَيْنُ الْعَابِدِينَ:
إِذَا جَمَعَ اللَّهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ يُنَادِي مُنَادٍ: أَيْنَ
الصَّابِرُونَ لِيَدْخُلُوا الْجَنَّةَ قَبْلَ الْحِسَابِ؟ قَالَ: فَيَقُومُ عُنُق
مِنَ النَّاسِ، فَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ، فَيَقُولُونَ: إِلَى أَيْنَ يَا
بَنِي آدَمَ؟ فَيَقُولُونَ: إِلَى الْجَنَّةِ. فَيَقُولُونَ: وَقَبْلَ الْحِسَابِ؟
قَالُوا: نَعَمْ، قَالُوا: وَمَنْ أَنْتُمْ؟ قَالُوا: الصَّابِرُونَ، قَالُوا:
وَمَا كَانَ صَبْرُكُمْ؟ قَالُوا: صَبَرْنَا عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ، وَصَبَرْنَا
عَنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ، حَتَّى تَوَفَّانَا اللَّهُ. قَالُوا: أَنْتُمْ كَمَا
قُلْتُمُ، ادْخُلُوا الْجَنَّةَ، فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ.
Ali ibnul Husain Zainul Abidin mengatakan, apabila Allah menghimpun semua
manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara seruan,
"Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum ada
hisab (tanpa hisab)!" Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka
bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka, "Hendak ke
manakah kalian, hai anak Adam?" Mereka menjawab, "Ke surga."
Para malaikat bertanya, "Sebelum ada hisab?" Mereka menjawab,
"Ya." Para malaikat bertanya, "Siapakah kalian?" Mereka
menjawab, "Kami adalah orang-orang yang sabar." Para malaikat
bertanya, "Apakah sabar kalian?" Mereka menjawab, "Kami sabar
dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat
terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami." Para malaikat berkata,
"Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian
semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah
kalian."
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ:
الصَّبْرُ فِي بَابَيْنِ، الصَّبْرُ لِلَّهِ بِمَا أَحَبَّ، وَإِنْ ثَقُلَ عَلَى
الْأَنْفُسِ وَالْأَبْدَانِ، وَالصَّبْرُ لِلَّهِ عَمَّا كَرِهَ وَإِنْ نَازَعَتْ
إِلَيْهِ الْأَهْوَاءُ. فَمَنْ كَانَ هَكَذَا، فَهُوَ مِنَ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ يُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa sabar itu ada dua macam,
yaitu: Sabar karena Allah dalam mengerjakan hal-hal yang disukai oleh Allah,
sekalipun berat terasa oleh jiwa dan raga; dan sabar karena Allah dalam
meninggalkan hal-hal yang dibenci oleh-Nya, sekalipun bertentangan dengan kehendak
hawa nafsu sendiri.
سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ: الصَّبْرُ اعْتِرَافُ الْعَبْدِ
لِلَّهِ بِمَا أَصَابَ مِنْهُ، وَاحْتِسَابُهُ عِنْدَ اللَّهِ رَجَاءَ ثَوَابِهِ،
وَقَدْ يَجْزَعُ الرَّجُلُ وَهُوَ مُتَجَلّد لَا يُرَى مِنْهُ إِلَّا الصَّبْرُ.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa sabar itu merupakan pengakuan seorang
hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya, dan ia jalani hal ini dengan penuh
ketabahan karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Nya.
Post a Comment
Post a Comment