ilustrasi, kompasiana.com |
Kajian
Tafsir
Rabu,
24 Februari 2021
Bale Pa Oom
Solihin
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Al-Baqarah : 165)
Dari
Abdullah ibnu Mas'ud yang menceritakan hadis berikut:
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الذَّنْبِ
أَعْظَمُ؟ قَالَ: "أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خلَقَك"
Aku
bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?"
Rasulullah Saw. menjawab, "Bila kamu menjadikan tandingan bagi Allah,
padahal Dialah yang menciptakan kamu." (Mutafaq ‘Alaih)
عَنْ
أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ:
" ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ، أَنْ يَكُونَ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ
الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي
الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada tiga perkara, yang apabila ketiganya ada pada diri seseorang, maka ia akan
mendapatkan rasa manisnya iman. Yaitu: apabila Allah dan RasulNya lebih ia
cintai daripada yang selain keduanya, apabila ia menyintai seseorang, namun ia
tidak menyintainya kecuali karena Allah. Dan apabila ia membenci untuk kembali
ke dalam kekafiran sesudah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, seperti
halnya ia membenci jika ia dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhary)
فَيَوْمَئِذٍ
لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ * وَلا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ
Maka pada hari itu tiada seorang pun
yang menyiksa seperti siksa-Nya dan tiada seorang pun yang mengikat seperti
ikatan-Nya. (Al-Fajr: 25-26)
Penulis : Zeni Nasrul
Sumber :
- Tafsir Ibnu Katsier
- Shahih Bukhary, Kitab Iman
- Mushaf Terjemah Depag
Post a Comment
Post a Comment