KAJIAN TAFSIR IBNU KATSIR | QS. Al-Baqarah Ayat
190
Bale Pa Oom
Rabu, 23 Februari 2022
Pemateri : Zeni Nasrul
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ
يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah
kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 190)
Abu Ja'far
Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah sehubungan
dengan takwil firman-Nya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kalian. (Al-Baqarah: 190) Ayat ini merupakan ayat perang pertama
yang diturunkan di Madinah. Setelah ayat ini diturunkan, maka Rasulullah Saw.
memerangi orang-orang yang memerangi dirinya dan membiarkan orang-orang yang
tidak memeranginya, hingga turunlah surat Bara’ah (surat At-Taubah).
Abdur Rahman
ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan hal yang sama, hingga dia mengatakan bahwa ayat
ini di-mansukh oleh firman-Nya:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ
Maka
bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka. (At-Taubah: 5)
Akan tetapi,
pendapat ini masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, mengingat firman-Nya: orang-orang
yang memerangi kalian. (Al-Baqarah: 190) Sesungguhnya makna ayat ini
merupakan penggerak dan pengobar semangat untuk memerangi musuh-musuh yang
berniat memerangi Islam dan para pemeluknya. Dengan kata lain, sebagaimana
mereka memerangi kalian, maka perangilah mereka oleh kalian. Seperti makna yang
terkandung di dalam firman-Nya:
وَقاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَما
يُقاتِلُونَكُمْ كَافَّةً
Dan
perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian
semuanya.
(At-Taubah: 36)
Karena
itulah maka dalam ayat ini Allah Swt. berfirman: Dan bunuhlah mereka di mana
saja kalian jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir
kalian (Mekah). (Al-Baqarah: 191)
Dengan kata
lain, agar semangat kalian berkobar untuk memerangi orang-orang musyrik itu,
sebagaimana semangat mereka menggebu-gebu untuk memerangi kalian; dan agar
kalian terdorong untuk mengusir mereka dari negeri yang mereka telah mengusir
kalian darinya sebagai pembalasan yang setimpal.
Firman Allah
Swt.:
وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
(tetapi)
janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas. (Al-Baqarah: 190)
Yakni
perangilah mereka di jalan Allah, tetapi janganlah kalian bersikap melampaui
batas dalam hal ini. Termasuk ke dalam pengertian bertindak melampaui batas
ialah melakukan hal-hal yang dilarang (dalam perang).
Menurut
Al-Hasan Al-Basri antara lain ialah mencincang musuh, curang, membunuh
wanita-wanita, anak-anak serta orang-orang lanjut usia yang tidak ikut
berperang serta tidak mempunyai kemampuan berperang, para rahib dan
pendeta-pendeta yang ada di dalam gereja-gerejanya, membakar pohon, dan
membunuh hewan bukan karena maslahat.
Hal ini
dikatakan oleh Ibnu Abbas, Umar ibnu Abdul Aziz, Muqatil ibnu Hayyan, dan
lain-lainnya.
Di dalam
kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis:
عَنْ
بُرَيدة أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ:
"اغْزُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِالْلَّهِ، اغْزُوا
وَلَا تَغُلّوا، وَلَا تَغْدروا، وَلَا تُمَثِّلُوا، وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا،
وَلَا أَصْحَابَ الصَّوَامِعِ".
dari
Buraidah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Pergilah di jalan Allah dan
perangilah orang yang kafir kepada Allah. Berperanglah kalian, tetapi janganlah
kalian curang, jangan khianat, jangan mencincang, dan jangan membunuh anak-anak
serta jangan membunuh orang-orang yang ada di dalam gereja-gerejanya.
(Riwayat Imam Ahmad)
Disebutkan
dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah Saw. bila memberangkatkan pasukannya,
terlebih dahulu berpesan kepada mereka:
"اخْرُجُوا
بِسْمِ اللَّهِ، قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ كَفَرَ بِالْلَّهِ، لَا
تَغْدِرُوا وَلَا تَغُلُّوا، وَلَا تُمَثلوا، وَلَا تَقْتُلُوا الْوِلْدَانَ وَلَا
أَصْحَابَ الصَّوَامِعِ".
Berangkatlah
kalian dengan menyebut asma Allah, perangilah di jalan Allah orang-orang yang
kafir kepada Allah, janganlah kalian melampaui batas, janganlah kalian curang,
jangan mencincang (menyiksa), jangan membunuh anak-anak, dan jangan pula
orang-orang yang berada dalam gereja-gerejanya.
Imam Ahmad
dan Imam Abu Daud meriwayatkan pula hadis yang semisal secara marfu' dari
sahabat Anas ibnu Malik r.a.
Di dalam
kitab Sahihain disebutkan:
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ: وجُدت امْرَأَةٌ فِي بَعْضِ مَغَازِي النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقْتُولَةً، فَأَنْكَرَ رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قتلَ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ
dari sahabat
Ibnu Umar yang menceritakan: Pernah dijumpai seorang wanita yang terbunuh dalam
suatu peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka sejak itu beliau
membenci membunuh wanita-wanita dan anak-anak.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُصعب بْنُ سَلام، حَدَّثَنَا الْأَجْلَحُ، عَنْ
قَيْسِ بْنِ أَبِي مُسْلِمٍ، عَنْ رِبْعي ابن حِرَاش، قَالَ: سَمِعْتُ حُذَيفة
يَقُولُ: ضَرَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْثَالًا
وَاحِدًا، وَثَلَاثَةً، وَخَمْسَةً، وَسَبْعَةً، وَتِسْعَةً، وأحدَ عشَرَ،
فَضَرَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهَا
مَثَلًا وَتَرَكَ سائرَها، قَالَ: "إِنَّ قَوْمًا كَانُوا أهلَ ضَعْف
وَمَسْكَنَةٍ، قَاتَلَهُمْ أهلُ تَجَبُّرٍ وَعَدَاءٍ، فَأَظْهَرَ اللَّهُ أَهْلَ
الضَّعْفِ عَلَيْهِمْ، فَعَمَدُوا إِلَى عَدُوهم فَاسْتَعْمَلُوهُمْ
وَسَلَّطُوهُمْ فَأَسْخَطُوا اللَّهَ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ"
Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mus'ab ibnu Salam, telah
menceritakan kepada kami Al-Ajlah, dari Qais ibnu Abu Muslim, dari Rub'i ibnu
Hirasy yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Huzaifah bercerita,
"Rasulullah Saw. pernah membuat banyak perumpamaan kepada kami, satu,
tiga, lima, tujuh, sembilan, dan sebelas (perumpamaan). Maka Rasulullah Saw.
membuat suatu perumpamaan dari semuanya itu kepada kami dan meninggalkan
perumpamaan yang lainnya. Beliau Saw. bersabda: 'Sesungguhnya ada suatu kaum
yang lemah lagi miskin, mereka diperangi oleh orang-orang yang kuat lagi
memendam permusuhan, tetapi Allah memenangkan orang-orang yang lemah atas
mereka, lalu orang-orang yang lemah itu menghukum mereka dengan cara
mempekerjakan dan menguasai mereka, maka Allah murka terhadap orang-orang yang
berbuat demikian hingga hari kiamat'."
Hadis ini
ditinjau dari segi sanadnya berpredikat hasan. Makna hadis, bahwa ketika kaum
yang lemah itu dapat mengalahkan kaum yang kuat, maka kaum yang lemah berbuat
kelewat batas terhadap mereka dan mempekerjakan mereka secara paksa dengan
pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak bagi mereka. Maka Allah menjadi murka
terhadap mereka yang menang itu disebabkan sikap mereka yang melebihi batas.
Hadis dan
asar yang membahas hal ini cukup banyak. Mengingat jihad itu mengandung risiko
melayangnya banyak jiwa, terbunuhnya banyak kaum laki-laki, maka Allah
mengingatkan bahwa perbuatan yang telah dilakukan oleh mereka —yaitu kafir
kepada Allah, mempersekutukan-Nya, dan menghalang-halangi jalan Allah— adalah
perbuatan yang lebih parah dan lebih fatal, lebih besar akibatnya daripada
pembunuhan.
Post a Comment
Post a Comment