Pixabay/JCLoveSu |
TRIK1804 - Alhamdulillah menjadi saksi atas rasa syukur atas nikmat Allah yang sudah selayaknya hadir dalam setiap diri kita.
Sahabat TRIK1804 pada postingan ini mari kita renungkan Cara Muroqobah Yang Sesuai Syariat agar terhindar dari bencana alam.
"Dialah yang melihatmu ketika engkau berdiri dan juga gerak tubuhmu di antara orang-orang yang bersujud." (asy-Syu'ara': 218-219)
"Dan Dia adalah besertamu di mana saja engkau semua berada." (al-Hadid: 4)
"Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu yang tersembunyi baik di bumi ataupun di langit."(ali-lmran: 5)
"Sesungguhnya Tuhanmu itu nescaya tetap mengintipnya." (al-Fajar: 14)
"Dia Maha Mengetahui akan kekhianatan mata - maksudnya pandangan mata kepada sesuatu yang diiarang atau kerlingan mata sebagai ejekan dan lain-lain perbuatan yang tidak baik - dan apa saja yang tersembunyi dalam hati.” (al-Mu'min: 19)
Adapun Hadis-hadisnya ialah:
Dari Umar bin Alkhaththab r.a., katanya: "Pada suatu ketika kita semua duduk di sisi Rasulullah s.a.vv. yakni pada suatu hari, tiba-tiba datang seorang lelaki yang sangat putih pakaiannya dan sangat hitam warna rambutnya, tidak tampak padanya bekas perjalanan dan tidak seorang pun dari kita semua yang mengenalnya, sehingga duduklah orang tadi di hadapan Nabi s.a.w. lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya sendiri dan berkata: "Ya Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda:
"Islam, iaitu hendaknya engkau menyaksikan bahawa tiada piihan kecuali Allah dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah pula engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan melakukan haji ke Baitullah jikalau engkau kuasa jalannya ke situ."
Orang itu berkata: "Tuan benar."
Kita semua heran padanya, karena ia bertanya dan juga membenarkannya. Ia berkata lagi: "Kemudian beritahukanlah padaku tentang Iman."
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan hendaklah engkau beriman pula kepada takdir, yang baik ataupun yang buruk semuanya dari Allah."
Orang itu berkata: "Tuan benar." Kemudian ia bertanya lagi:
"Kemudian beritahukanlah padaku tentang Ihsan."
Rasulullah s.a.w. menjawab: "Yaitu hendaklah engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau dapat melihat-Nya, tetapi jikalau tidak dapat seolah-olah melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah itu dapat melihatmu."
Ia berkata: "Tuan benar." Katanya lagi: "Kemudian beritahukanlah padaku tentang hari kiamat."
Rasulullah s.a.w. menjawab: "Orang yang ditanya - yakni beliau s.a.w. sendiri - tentulah tidak lebih tahu dari orang yang menanyakannya - yakni orang yang datang tiba-tiba tadi.
Orang itu berkata pula: "Kalau begitu, beritahukanlah padaku tentang tanda-tanda hari kiamat itu."
Rasulullah s.a.w. menjawab:
"Yaitu apabila seorang hamba sahaya wanita melahirkan tuan puterinya - maksudnya hamba sahaya itu dinikahi oleh tuannya sendiri yang merdeka, lalu melahirkan seorang anak perempuan. Anaknya ini dianggap merdeka juga dan dengan begitu dapat dikatakan hamba sahaya perempuan melahirkan tuan puterinya - dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin-miskin dan sebagai penggembala kambing sama bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang besar - karena sudah menjadi kaya-raya dan bahkan menjabat sebagai pembesar-pembesar negara."
Selanjutnya orang itu berangkat pergi. Saya - yakni Umar r.a. - berdiam diri beberapa saat lamanya, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Umar, apakah engkau mengetahui siapa orang yang bertanya tadi?" Saya menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya orang tadi adalah malaikat Jibril, ia datang untuk memberikan pelajaran tentang agama kepadamu semua." (Riwayat Muslim)
Makna Talidulamatu rabbatahaa, yakni tuan puterinya. Adapun pengertiannya ialah oleh sebab banyaknya hamba sahaya perempuan sehingga budak-budak tersebut melahirkan puteri untuk tuan yang memilikinya. Puteri tuannya itu sama kedudukannya dengan tuannya sendiri. Tetapi ada sebagian ulama yang mengatakan tidak demikian maksudnya. Al-'Aalah, ialah golongan orang-orang fakir. Adapun kata Maliyyan ertinya waktu yang lama, yaitu sampai tiga hari tiga malam lamanya.
Keterangan:
Sebabnya Sayidina Umar kehairanan kerana orang yang bertanya itu semestinya belum mengerti apa yang ditanyakan, tetapi anehnya setelah diberi jawaban, tiba-tiba penanya itu berkata: "Tuan benar," dan kata-kata sedemikian ini tentulah menunjukkan bahwa penanya itu telah mengerti. Barulah keheranan Umar itu setelah diberitahu bahwa yang bertanya tadi sebenarnya adalah Jibril a.s. yang kedatangannya memang sengaja hendak mengajarkan soal-soal keagamaan kepada para sahabat Rasulullah s.a.w.
Dalam Hadis di atas, ada beberapa hal yang penting kita ketahui, yaitu:
Mendirikan shalat artinya tidak semata-mata menjalankan shalat saja, tetapi harus dipenuhi pula syarat-syarat serta rukun-rukunnya dan ditepatkan selalu menurut waktu-waktunya.
Percaya kepada Allah yakni meyakinkan bahawa Allah itu ada (jadi jangan beranggapan bahwa Allah itu tidak ada seperti faham komunis), dan lagi Allah itu bersifat dengan semua sifat kemuliaan, keagungan dan kesempurnaan serta jauh dari semua sifat kekurangan, kehinaan dan kerendahan.
Malak ialah makhluk Allah yang dibuat daripada nur (cahaya) dan tidak berjejal-jejal seperti cahaya lampu yang memenuhi rumah. Dengan cahaya seribu lampu, belum juga sesak rumah itu. Dengan ini teranglah apa yang dimaksud dalam sebuah Hadis:
Artinya:
"Bahwasanya Allah itu mempunyai malaikat, ada yang memenuhi sepertiga alam, ada yang memenuhi dua pertiga alam dan ada yang memenuhi alam seluruhnya."
Adapun arti iman kepada malaikat ialah harus percaya bahwa mereka itu benar-benar ada dan bahwa mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Malak itu sebenarnya kata mufrad dan jamaknya berbunyi malaikat.
Percaya kepada kitab-kitab Allah ialah meyakinkan betul-betul bahawa kitab-kitab suci itu adalah firman Allah yang sebenar-benarnya yang diturunkan pada Rasul-rasul-Nya dengan jalan wahyu dan meyakinkan pula bahwa isi yang terkandung di dalamnya ttu semua benar.
Percaya kepada para Rasul artinya beri'tikad seteguh-teguhnya bahwa apa yang mereka bawa itu memang benar dari Allah Ta'ala.
Hari Akhir ialah hari Kiamat. Iman pada hari kiamat artinya mempercayai betul-betul akan terjadinya hari penghabisan itu dan apa saja yang terjadi sesudahnya, misalnya Hasyar (akan dikumpulkannya semua makhluk di padang mahsyar), Hisab (semua amal akan diperhitungkan), Mizan (amal-amal akan ditimbang dalam neraca), menyeberangi jambatan yang disebut Shirath dan kemudian ada yang masuk Jannah (syurga), ada pula yang terus terjun ke (neraka) dan lain-lain hal lagi.
Qadar ialah ketentuan dari Allah sebelum Allah membuat semua makhluk ini, yang baik maupun yang jahat. Jadi segala macam adalah dengan kehendak Allah yang telah dipastikan sejak zaman azali dulu yaitu zaman sebelum Allah membuat apa-apa. Tetapi kita jangan lupa berikhtiar, karena kita telah diberi akal oleh Allah untuk mengusahakan bagaimana jalannya agar kita tetap bernasib baik dan terjauh dari nasib buruk. Kita tetap harus berdaya upaya selama hayat dikandung badan.
Dengan cara ibadah sebagaimana yang terkandung dalam arti kata Ihsan ini, maka tentu akan khusyuklah kita sewaktu menyembah Allah itu. Kalau yakin bahwa seolah-olah kia tahu pada Allah, ini namanya Mukasyafah (terbuka dari semua penghalang yang menutup) dan kalau mengangan-angankan bahwa Allah tetap melihat kita, ini namanya Muraqabah.
Tanda-tanda yang dimaksud ini ialah tanda-tanda kecil sebab datangnya hari kiamat itu ada tanda-tandanya yang kecil dan ada tanda-tandanya yang besar. Tanda-tanda kecil ertinya datangnya itu masih agak jauh, tetapi bila tanda-tanda besar telah nampak, maka itulah yang menunjukkan bahawa hari kiamat telah sangat dekat sekali saat terjadinya.
Hamba sahaya perempuan melahirkan tuannya - artinya, banyak sahaya perempuan itu yang dikahwin oleh raja-raja atau pejabat-pejabat tinggi lalu melahirkan anak-anak perempuan sehingga anak-anaknya itu pun akan berkedudukan sebagaimana ayahnya.
Orang yang tak beralas kaki, telanjang, miskin serta penggembala kambing sama bermegah-megah dalam gedung-gedung besar, maksudnya ialah bahawa yang asalnya hanya penggembala yang miskin hingga seolah-olah tak pernah beralas kaki dan pakaiannya hampir-hampir tidak ada (boleh dikata telanjang) tiba-tiba menjadi pembesar-pembesar negeri dan mendiami gedung-gedung besar lagi indah dan sama berkuasa serta kaya raya. Dengan demikian, keadaan negeri lalu rosak binasa sebab sesuatu perkara semacam pemerintahan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, sebagaimana dalam sebuah Hadis diterangkan:
Artinya:
"Apabila suatu perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehncurannya."
Dengan ini tahulah kita bahwa Islam itu mengandungi tiga unsur yang utama yakni:
6 Arkanul lman dan
2 Arkanul Ihsan.
Wallohu a'lam bish showaab.
Post a Comment
Post a Comment