Pixabay/KELLEPICS |
Berikut Admin catat 3 unsur yang wajib kita jalankan agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dari Abu Zar, yaitu Jundub bin Junadah dan Abu Abdur Rahman yaitu Mu'az bin Jabal radhiallahu 'anhuma dari Rasulullah s.a.w. sabdanya:
"Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu dapat menghapuskan keburukan dan bergaulah para manusia dengan budi pekerti yang bagus."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Keterangan:
Hadis ini mengandungi tiga macam unsur, yakni bertaqwa kepada Allah, kebaikan diikutkan sesudah mengerjakan keburukan dan perintah bergaul dengan baik antara seluruh ummat manusia. Mengenai yang ketiga macam unsur tersebut tidak Admin jelaskan lebih panjang, sebab masing-masing daerah tentu memiliki cara-cara atau adat-istiadat sendiri. Namun meski demikian juga mesti tetap hal tersebut harus dilaksanakan dengan mengikuti ajaran-ajaran yang ditetapkan oleh agama Islam, sehingga tidak melampaui batas, akhirnya terperosok dalam hal-hal yang diharamkan oleh Allah Ta'ala.
Berikut uraian yang sederhana namun syarat akan mnfaat, 3 buah unsur agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu:
Takut pada Allah atau Taqwallah adalah satu kata yang mengandung arti yang sangat dalam sekali, pokoknya ialah mengikuti dan mengamalkan semua perintah Allah dan menjauhi serta menahan diri dari melakukan larangan-larangan-Nya. Dengan demikian terjagalah jiwa dan terpeliharalah hati manusia dari kemungkaran, kemaksiatan, kemusyrikan yang terang (jali) atau yang tidak terang (khafi), juga terhindar dari kekufuran dan kemurtadan. Allah tentu akan melindungi orang yang taqwa itu dari semua hal tersebut. Allah telah berfirman:
"Sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang taqwa dan orang-orang yang sama berlaku baik."
Mengikutkan kebaikan sesudah melakukan kejahatan itu misalnya ialah bertaubat, karena dengan demikian lenyaplah segenap kesalahan yang kita lakukan, asalkan kita bertaubat itu dengan sebenar-benarnya, sebagaimana firman Allah:
"Melainkan orang yang bertaubat dan beriman dan beramal shalih, maka mereka itu keburukan-keburukannya akan diganti oleh Allah dengan kebaikan-kebaikan."
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya berada di belakang Nabi s.a.w. - dalam kenderaan atau membonceng - pada suatu hari, lalu beliau bersabda:
"Hai anak, sesungguhnya saya hendak mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yaitu:
Peliharalah Allah - dengan mematuhi perintah-perintahNya serta menjauhi larangan-laranganNya, pasti Allah akan memeliharamu, peliharalah Allah, pasti engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Jikalau engkau meminta, maka mohonlah kepada Allah dan jikalau engkau meminta pertolongan, maka mohonkanlah pertolongan itu kepada Allah pula.
Ketahuilah bahawasanya sesuatu ummat - yakni makhluk seluruhnya - ini, apabila berkumpul - bersepakat - hendak memberikan kemanfaatan padamu dengan sesuatu - yang dianggapnya bermanfaat untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan kemanfaatan itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. Dan jikalau ummat-seluruh makhluk - itu berkumpul - bersepakat - hendak memberikan bahaya padamu dengan sesuatu - yang dianggap berbahaya untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan bahaya itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. Pena telah diangkat - maksudnya ketentuan - ketentuan telah ditetapkan - dan lembaran-lembaran kertas telah kering - maksudnya catatan-catatan di Lauh Mahfuzh sudah tidak dapat diubah lagi."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
Dalam riwayat selain Termidzi disebutkan:
"Peliharalah Allah, maka engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Berkenalanlah kepada Allah - yakni tahulah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan untuk Allah - di waktu engkau dalam keadaan lapang - sehat, kaya dan lain-lain, maka Allah akan mengetahuimu - memerhatikan nasibmu - di waktu engkau dalam keadaan kesukaran - sakit, miskin dan lain-lain.
Ketahuilah bahwa apa-apa yang terlepas daripadamu itu -keuntungan atau bahaya, tentu tidak akan mengenaimu dan apa-apa yang mengenaimu itu pasti tidak akan dapat terlepas daripadamu.
Ketahuilah bahwa pertolongan itu beserta kesabaran dan bahwasanya kelapangan itu beserta kesukaran dan bahwasanya beserta kesukaran itu pasti ada kelonggaran."
Keterangan:
Hal-hal yang perlu difahami dalam Hadis ini ialah:
• Ada di belakang Nabi s.a.w. maksudnya ialah membonceng waktu naik bighal (semacam kuda) dengan duduk di belakang beliau.
• Peliharalah Allah, yakni peliharalah perintah-perintah dan larangan-larangan Allah serta berhati-hatilah pada kedua macam hal itu, pasti engkau dijaga olehNya dalam duniamu, agamamu, dirimu dan keluargamu.
• Ummat ialah semua makhluk yang dimaksudkan.
• Pena-pena telah diangkat, artinya ketentuan-ketentuan telah tetap.
• Kertas-kertas telah kering maksudnya catatan-catatan semua yang ada di dalam dunia semesta ini (sebagaimana yang tertera di Lauh Mahfuzh) tentu saja tak ada yang dapat mengubah takdir-takdir dari Allah itu kecuali yang dikehendaki olehNya sendiri sebagaimana firman-Nya:
"Allah menghapus serta menetapkan apa saja yang dikehendaki oleh-Nya dan di sisi Allahlah ummul kitab atau pokok Catalan. Ummul kitab ini adalah ilmu Allah yang qadim (dahulu) sejak zaman azali (sebelum ada apa-apa kecuali Allah)."
Selain Tirmidzi yakni 'Abd bin Humaid dan juga Imam Ahmad.
• Suka akan sesuatu pada Allah artinya senantiasa mendekat dan taat pada-Nya. Kalau kita suka demikian ketika kita dalam keadaan lapang (banyak rezeki dan badan sihat), maka Allah pasti suka melihat kita yakni mahu memberi pertolongan pada kita apabila kita dalam keadaan sukar pada suatu waktu.
• Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah (sejak zaman azali) akan lepas dari kita, (tidak dapat kita capai), sudah tentu selamanya barang itu tetap lepas dari kita yakni tidak dapat mengenai kita (kita peroleh). Demikian pula sebaliknya, yaitu bahwa sesuatu yang telah ditentukan akan kita dapatkan, maka bagaimanapun juga tidak akan lepas dari kita.
• Pertolongan Allah beserta kesabaran yakni bila kita ingin pertolongan dari Allah, haruslah kita sabar.
• Kelapangan beserta kesusahan dan nanti pasti ada kelonggaran yakni manusia itu tidak mungkin akan terus menerus susah dan sukar, insya Allah pada suatu ketika ia akan menemui kelapangan dan kelonggaran juga.
Wallohu a'lam bish showaab.
Post a Comment
Post a Comment