Terjemah Mabadi Awaliyah Tentang Khas dan Takhshish - TRIK1804 --> -->

Terjemah Mabadi Awaliyah Tentang Khas dan Takhshish

Post a Comment

المبحث الرابع – في الخاصّ والتخصيص

Pembahasan Keempat – Menerangkan Tentang Khash dan Takhsish

وَالْخَاصُّ : مَا لَا يَتَنَاوَلُ شَيْئَيْنِ فَصَاعِدًا مِنْ غَيْرِ حَصْرٍ

KHAS adalah sesuatu yang mencakup dua perkara atau lebih dan tidak unyai batasan.

وَالتَّخْصِيْصُ : إِخْرَاجُ بَعْضِ مَدْلُوْلِ الْعَامِ

Sedangkan TAKHSIS ialah yang dikeluarkan dari sebagian men dalil-dalil ÁAM.

وَهُوَ قِسْمَانِ : متصل ومنفصل.

TAKHSIS terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu: MUTTASHIL dan MUNFASHIL.

فالمتصل أنواعTAKHSIS MUTTASHIL ada beberapa macam :

منها : الاستثناء. قال الله تعالى : (وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ...). العصر 1-3

Istitsna (pengecualian), firman Allah Swt : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ...”. (QS. Al-Ásr : 1-3)

منها : التقييد بالصفة. قال الله تعالى : في كفارة القتل. (وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ) النساء: 92

Taqyid bis shifat (digantungkan pada sifatnya), firman Allah Swt dalam hal Kafarat membunuh : “Dan barang siapa membunuh seorang mukmin Karena tersalah (hendaklah) la memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman......." (QS. An-Nisa : 92)

منها : التخصيص بالغاية. قال الله تعالى : (وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ) البقرة : 222

Takhsis bil Ghoyah (Takhsis dengan Ghoyah),firman Allah Swt : “Dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.." (QS.Al-Baqarah : 222)

 

منها : التخصيص بالبدل. قال الله تعالى : (وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا) آل عمران : 96

Takhsis bil Badal (Takhsis dengan badal), firman Allah Swt.: “ … mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah …”.(QS. Ali Imran : 97)

فالمنفصل أَنواع

TAKHSIS MUNFASHIL ada beberapa macam :

تخصيص الكتاب بالكتاب. قال الله تعالى : (وَلَا تَنْكِحُوْا الْمُشْرِكَاتِ) البقرة : 221 خصّص بقوله تعالى : (وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِيْنَ أٌوْتُو الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ) المائدة : 5، أي حلّ لَكُمْ

TAKHSIS KITAB BIL KITAB (Mentakhsis al-Qur'an dengan al-Qur'an), Firman Allah Swt dalam surat al-Baqarah : 221وَلَا تَنْكِحُوْا الْمُشْرِكَاتِ  (Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik …) Ditakhsis oleh surat al-Maidah : 5وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِيْنَ أٌوْتُو الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ  (...Dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, …).

وتخصيص الكتاب بالسنّة. قال الله تعالى : (يُوْصِيْكُمُ اللهُ فِيْ أَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأُنْثَيَيْنِ) النساء : 11، الشَّامِلُ لِلْوَلَدِ الْكَافِرِ خصّص بِحَدِيْث الصّحيحَيْنِ (لَا يَرِثُ الْمُسْلِمُ الْكَافِرَ وَلَا الْكَافِرُ الْمُسْلِمَ)

TAKHSIS KITAB BIS SUNNAH (Mentakhsis al-Qur'an dengan al-Hadits) Firman Allah Swt dalam surat An-Nisa : 11 يُوْصِيْكُمُ اللهُ فِيْ أَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأُنْثَيَيْنِ (Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan...) Dalam ayat di atas anak secara keseluruhan akan mendapatkan warisan baik dia beragama Islam ataupun kafir, maka ayat di atas ditakshis dengan hadits nabi riwayat Bukhari Muslim : (Orang muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim).

وَتَخْصِيْصُ السّنَّة بِالكِتَابِ، كتخصيص حديث الصحيحين: (لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ) بِقَوْلِهِ تعالى: (وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى إِلَى قَوْلِهِ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاءً فَتَيَمَّمُوْا) النساء : 43

TAKHSIS SUNNAH BIL KITAB (Mentakhsis al-Hadits dengan al-Qur'an) Seperti Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim :لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ (Allah tidak menerima sholat diantara kamu semua, ketika ia berhadats sampai kemudian ia berwudhu) Ditakhsis oleh Firman Allah Swt pada surat an-Nisa: 43 وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى إِلَى قَوْلِهِ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاءً فَتَيَمَّمُوْا (... Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan. Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu... )

وتخصيص السنّة بِالسنّة، كتخصيص حديث الصحيحَيْن: (فِيْمَا سَقَتِ السَّمَاءُ العُشْرُ) بِحَدِيْثِهِمَا : (لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ صَدَقَةٌ

TAKHSIS SUNNAH BIS SUNNAH (Mentakhsis al-Hadits dengan al-Hadits) Seperti Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukharl Muslim فِيْمَا سَقَتِ السَّمَاءُ العُشْرُ (Pada setiap yang disirami oleh hujan maka zakatnya adalah sepersepuluh), Ditakhsis dengan Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim pula :لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ صَدَقَةٌ (Tidak mesti mengeluarkan zakat (shodaqoh) untuk yang kurang dari 5 (lima) wasaq).

وتخصيص الكتاب بالقياس، كقوله تعالى : (الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ). النور : 2، فإِنّه خصّ مِنها الأمّة فعليها نصف ذلك بقوله تعالى: (فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ) النساء : 25، والعبد فالقياس على الأمّة في النّصفِ أَيْضًا

TAKHSIS KITAB BIL QIYAS (Mentakhsis al-Qur'an dengan Qiyas) Firman Allah Swt dalam surat an-Nur : 2 الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ (Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera), Maka khusus untuk seorang AMAT (budak perempuan) hukuman itu didapatkannya separuh dari orang merdeka, berdasarkan firman Allah Swt pada surat an-Nisa: 25 فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ (Kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina). Maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. Kebolehan mengawini budak itu.) Maka berdasarkan itu para ulama membuat qiyas/ukuran untuk hukuman 'ABD (hamba laki-laki) adalah separuh dari hukuman laki-laki merdeka.

وتخصيص السنّة بالقياس، كَقوله صلّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم : لَيُّ الواجدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وعقوبَتَهُ. رواه أحمد وابن ماجه. وهذا في غير الوالد مع ولده. أمّا هو فإنّه لا يحلّ عرضه وعقوبته قياسا على قول أفّ الثابت بقوله تعالى: (( فَلاَ تَقُلْ لَّهُمَا أفٍّ )) الإسراء : 23 بالأولى

TAKHSIS SUNNAH BIL QIYAS (Mentakhsis al-Hadits dengan Qiyas), Seperti Hadist Nabi Muhammad Saw:لَيُّ الواجدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وعقوبَتَهُ  (Orang kaya (yang menunda-nunda membayar hutang), maka dihalalkan mendapatkan sindiran/hinaan dan siksaan) HR. Ahmad dan Ibnu Majjah. Hadits ini bukan diperuntukkan untuk antara orang tua dan anaknya, karena tidak akan menjadikannya mendapat sindiran/hinaan atau siksaan, dengan Qiyas bahwa anak tidak boleh berkata kasar kepada orang tuanya, berdasarkan pada firman Allah Swt pada surat al-Isra ayat 23فَلاَ تَقُلْ لَّهُمَا أفٍّ  ... (Maka sekali-kall janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" …)

Admin
Saya Zeni Nasrul, lahir di Bandung 05 Mei 1986. Puisi adalah bacaan yang menarik bagi saya, karena puisi dapat menghantarkan dari imaginasi yang tinggi untuk menyampaikan apapun yang terjadi dan terlihat di ukir dengan rangkaian kata yang dalam, sehingga dapat membawa pembacanya kedalam lubuk hati yang terdalam.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter