Kajian Tafsir Quran Surat Al-Muthaffifin ayat 1-6
PJ. Pemuda Persis Pameutingan
Sabtu, 26 Juni 2021
Pemateri : Zeni Nasrul
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (1) الَّذِينَ إِذَا
اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (2) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ
يُخْسِرُونَ (3) أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (4) لِيَوْمٍ
عَظِيمٍ (5) يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (6)
Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah
orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu
hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta
alam?
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
(yaitu) orang-orang
yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi.
(Al-Muthaffifin: 2)
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
dan
apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
(Al-Muthaffifin: 3)
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذا كِلْتُمْ وَزِنُوا
بِالْقِسْطاسِ الْمُسْتَقِيمِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Dan
sempurnakanlah takaran apabila kalian menakar, dan timbanglah dengan neraca
yang benar. Itilah yang lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.
(Al-Isra: 35)
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزانَ بِالْقِسْطِ
لَا نُكَلِّفُ نَفْساً إِلَّا وُسْعَها
Dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban
kepada seseorang melainkan sekadar kesanggupannya.
(Al-An'am: 152)
Dan
firman Allah Swt.:
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا
تُخْسِرُوا الْمِيزانَ
Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kalian mengurangi neraca itu.
(Ar-Rahman: 9)
{أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ}
Tidakkah
orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu
hari yang besar. (Al-Muthaffifin: 4-5)
{يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ}
(yaitu) hari
(ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (Al-Muthaffifin: 6)
قَالَ الْإِمَامُ مَالِكٌ: عَنْ
نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: " {يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ} حَتَّى يَغِيبَ
أَحَدُهُمْ فِي رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيْهِ".
Imam
Malik telah meriwayatkan dari Nafi', dari Ibnu Umar r.a., bahwa Nabi Saw.
pernah bersabda: di hari (ketika) manusia berdiri di hadapan Tuhan semesta
alam, sehingga seseorang dari mereka tenggelam ke dalam keringatnya sampai
sebatas pertengahan hidungnya.
Imam
Bukhari meriwayatkan hadis ini melalui Malik dan Abdullah ibnu Aun, keduanya
dari Nafi' dengan sanad yang sama. Imam Muslim telah meriwayatkannya melalui
dua jalur pula.
Demikian
pula hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ayyub ibnu Yahya, Saleh ibnu Kaisan,
dan Abdullah serta Ubaidillah (keduanya putra Umar), dan Muhammad ibnu Ishaq,
dari Nafi', dari Ibnu Umar dengan sanad yang sama.
Lafaz
Imam Ahmad menyebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا يَزِيدُ، أَخْبَرَنَا
ابْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ::" {يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ
الْعَالَمِينَ} لعظَمة الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، حَتَّى إِنَّ
العرقَ ليُلجِمُ الرجالَ إِلَى أَنْصَافِ آذَانِهِمْ"
telah
menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ishaq, dari
Nafi’, dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
Di hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam, kelak
di hari kiamat, karena kebesaran Tuhan Yang Maha Pemurah, sehingga sesungguhnya
keringat benar-benar menenggelamkan orang-orang sampai batas pertengahan
telinga mereka.
Hadis
lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa:
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ
بْنِ جَابِرٍ، حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ، حَدَّثَنِي الْمِقْدَادُ-يَعْنِي
ابْنَ الْأَسْوَدِ الْكِنْدِيَّ-قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِذَا كَانَ يومُ الْقِيَامَةِ أدنِيَت
الشَّمْسُ مِنَ الْعِبَادِ، حَتَّى تَكُونَ قيدَ مِيلٍ أَوْ مِيلَيْنِ، قَالَ:
فَتُصْهِرُهُمُ الشَّمْسُ، فَيَكُونُونَ فِي العَرق كقَدْر أَعْمَالِهِمْ،
مِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى عَقِبيه، وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى
رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى حَقْوَيه، وَمِنْهُمْ مَنْ
يُلْجِمُهُ إِلْجَامًا".
telah
menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mubarak, dari Abdur Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir, telah menceritakan
kepadaku Sulaim ibnu Amir, telah menceritakan kepadakii Al-Miqdad ibnul Aswad
Al-Kindi' yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Apabila
hari kiamat terjadi, matahari didekatkan kepada semua hamba sampai jarak satu
atau dua mil. Sinar matahari memanggang mereka, maka keringat mereka sesuai
dengan kadar amal perbuatan masing-masing. Di antara mereka ada yang
keringatnya hanya sampai kedua mata kakinya, di antara mereka ada yang
keringatnya sampai pada kedua lututnya, di antara mereka ada yang keringatnya
sampai pada pinggangnya, dan di antara mereka ada yang benar-benar
ditenggelamkan oleh keringatnya.
Imam
Muslim meriwayatkan hadis ini dari Al-Hakam ibnu Musa, dari Yahya ibnu Hamzah,
sedangkan Imam Turmuzi dari Suwaid, dari Ibnul Mubarak; keduanya dari Ibnu
Jabir dengan sanad yang sama.
Hadis
lain.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّار، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عن معاوية ابن صَالِحٍ: أَنَّ أَبَا عَبْدِ
الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "تَدْنُو الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
عَلَى قَدْرِ مِيلٍ، وَيُزَادُ فِي حَرِّهَا كَذَا وَكَذَا، تَغْلِي مِنْهَا
الْهَوَامُّ كَمَا تَغْلِي الْقُدُورُ، يُعرَقون فِيهَا عَلَى قَدْرِ
خَطَايَاهُمْ، مِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ
إِلَى سَاقَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ إِلَى وَسَطِهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ
يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ".
Imam
Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Siwar, telah
menceritakan kepada kami Al-Lais ibnu Sa'd dari Mu'awiyah ibnu Saleh, bahwa Abu
Abdur Rahman pernah menceritakan kepadanya dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda: Matahari didekatkan kelak di hari kiamat sampai
jaraknya hanya satu mil (tingginya), dan panasnya ditambah sebanyak sekian kali
lipat, hingga membuat kepala mendidih karenanya, sebagaimana panci (yang
berisikan air) mendidih; dan mereka berkeringat karenanya sesuai dengan kadar
dosa-dosa mereka. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai pada kedua mata
kakinya, di antara mereka ada yang keringatnya sampai pada kedua betisnya, di
antara mereka ada yang keringatnya sampai pertengahan tubuhnya, dan di antara
mereka ada yang terbenam dalam keringatnya.
Imam
Ahmad meriwayatkannya secara munfarid (tunggal).
Hadis
lain.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ:
حَدَّثَنَا حَسَنٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة، حَدَّثَنَا أَبُو عُشَّانة حَي بْنُ
يُؤمِنُ، أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ: سمعتُ رَسُولَ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "تَدْنُو الشَّمْسُ مِنَ الْأَرْضِ
فَيَعْرَقُ النَّاسُ، فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَبْلُغُ عَرَقُهُ عَقِبيه، وَمِنْهُمْ
مَنْ يَبْلُغُ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ إِلَى
رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ العَجُز، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ
الْخَاصِرَةَ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ مَنْكِبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَبْلُغُ
وَسَطَ فِيهِ-وَأَشَارَ بِيَدِهِ فَأَلْجَمَهَا فَاهُ، رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ هَكَذَا-وَمِنْهُمْ مَنْ يُغَطِّيهِ
عَرَقُهُ". وَضَرَبَ بِيَدِهِ إِشَارَةً.
Imam
Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Abu Usyanah alias Hay
ibnu Mu’min; ia telah mendengar Uqbah ibnu Amir mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Matahari mendekat ke bumi, maka manusia
berkeringat; di antara mereka ada yang keringatnya sampai batas kedua mata
kakinya, di antara mereka ada yang keringatnya sampai ke pertengahan betisnya,
di antara mereka ada yang keringatnya sampai pada kedua lututnya, di antara
mereka ada yang keringatnya sampai ke pantatnya, di antara mereka ada yang
keringatnya sampai pada pinggangnya, di antara mereka ada yang keringatnya
sampai pada kedua pundaknya, dan di antara mereka ada yang keringatnya mencapai
pertengahan mulutnya —Uqbah mengisyaratkan ke mulutnya, lalu mencocoknya seraya
mengatakan bahwa aku melihat Rasulullah Saw. mengisyaratkan demikian dengan
tangannya—, dan di antara mereka ada yang tenggelam oleh keringatnya. Uqbah
mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan seseorang tenggelam.
Imam
Ahmad meriwayatkan hadis ini secara munfarid.
Di dalam
hadis lain disebutkan bahwa mereka berdiri selama tujuh puluh tahun tanpa ada
yang berbicara. Menurut pendapat yang lainnya, mereka berdiri selama tiga ratus
tahun, dan menurut pendapat yang lainnya lagi empat puluh ribu tahun, lalu
dilakukan peradilan di antara mereka dalam masa yang lamanya sepuluh ribu
tahun, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui Abu
Hurairah secara marfu,
"فِي يَوْمٍ كَانَ
مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ"
Dalam
sehari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun (menurut perhitungan
kamu).
قَدْ قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ:
حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا أَبُو عَوْنِ الزِّيَادَيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ
السَّلَامِ بْنُ عَجْلان، سَمِعْتُ أَبَا يَزِيدَ الْمَدَنِيَّ، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِبَشِيرِ الْغِفَارِيِّ: "كَيْفَ أَنْتَ صَانِعٌ فِي يَوْمٍ يَقُومُ
النَّاسُ فِيهِ ثَلَاثُمِائَةَ سَنَةٍ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ، مِنْ أَيَّامِ
الدُّنْيَا، لَا يَأْتِيهِمْ فِيهِ خَبَرٌ مِنَ السَّمَاءِ وَلَا يُؤْمَرُ فِيهِ
بِأَمْرٍ؟ ". قَالَ بَشِيرٌ: الْمُسْتَعَانُ اللَّهُ. قَالَ: "فَإِذَا
أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ كَرْب يَوْمِ الْقِيَامَةِ،
وَسُوءِ الْحِسَابِ"
Ibnu Abu
Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan
kepada kami Abu Aun Az-Ziyadi, telah menceritakan kepada kami Abdus Salam ibnu
Aj Ian, bahwa ia pernah mendengar Abu Yazid Al Madani menceritakan hadis
berikut dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda
kepada Basyir Al-Gifari: Apakah yang akan engkau perbuat di hari (ketika)
manusia berdiri padanya selama tiga ratus tahun menghadap kepada Tuhan Yang
menguasai semesta alam menurut perhitungan hari dunia; tiada suatu berita pun
dari langit datang kepada mereka dan tiada suatu keputusan pun yang
diperintahkan kepada mereka? Basyir Al-Gifari menjawab, "Hanya kepada
Allah-lah kami meminta pertolongan." Nabi Saw. bersabda: Maka apabila
kamu telah mengungsi di peraduanmu, mohonlah perlindungan kepada Allah dari
kesusahan di hari kiamat dan hisab yang buruk.
Ibnu
Jarir meriwayatkan hadis ini melalui jalur Abdus Salam dengan sanad yang sama.
Di dalam
kitab Sunan Abu Daud disebutkan bahwa Rasulullah Saw. sering memohon
perlindungan kepada Allah dari sempitnya tempat berdiri di hari kiamat.
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud, bahwa mereka berdiri selama empat puluh tahun seraya
mengangkat kepala mereka ke langit, tiada seorang pun yang mengajak mereka
bicara, keringat mengekang mereka yang durhaka maupun yang berbakti. Menurut
riwayat dari Ibnu Umar, mereka berdiri selama seratus tahun; keduanya
diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Di dalam
kitab Sunan Abu Daud, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah disebutkan:
مِنْ حَدِيثِ زَيْدِ بْنِ الْحُبَابِ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَنْ أَزْهَرَ بْنِ سَعِيدٍ
الْحَوَارِيِّ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ حُمَيْدٍ، عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْتَتِحُ قِيَامَ اللَّيْلِ:
يَكَبِّرُ عَشْرًا، وَيَحْمَدُ عَشْرًا، وَيُسَبِّحُ عَشْرًا، وَيَسْتَغْفِرُ
عَشْرًا، وَيَقُولُ: "اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي
وَعَافِنِي". وَيَتَعَوَّذُ مِنْ ضِيقِ الْمَقَامِ يَوْمَ القيامة
melalui
hadis Zaid ibnul Habbab, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Azar ibnu Sa'id
Al-Hirazi, dari Asim ibnu Humaid, dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah Saw. membuka
qiyamul lailnya dengan membaca takbir sepuluh kali, tahmid sepuluh kali, tasbih
sepuluh kali, dan istigfar sepuluh kali, kemudian berdo'a: Ya Allah, berilah
ampunan bagiku, berilah aku petunjuk, berilah aku rezeki, dan berilah aku
kesejahteraan. Lalu beliau berlindung kepada Allah dari sempitnya tempat
berdiri di hari kiamat.
Sumber : Tafsier Ibnu Katsier
Mantapz
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya
DeleteSemoga bermanfaat