HADITS NO. 9 BAB ANJURAN BERSIKAP KHUSYU DALAM SHALAT - TRIK1804 --> -->

HADITS NO. 9 BAB ANJURAN BERSIKAP KHUSYU DALAM SHALAT

Post a Comment

KAJIAN RUTIN BULUGHUL MARAAM

KITAB SHALAT

HADITS NO. 9 BAB ANJURAN BERSIKAP KHUSYU DALAM SHALAT

BALE PAK OOM

PEMATERI : ZENI NASRUL

 

وَاتَّفَقَا عَلَى حَدِيثِهَا فِي قِصَّةِ أَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ، فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي عَنْ صَلَاتِي

Al Bukhari dan Muslim secara bersama-sama meriwayatkan hadits darinya dalam masalah Anbijaniyah (kain tebal tak bergambar) milik Abu Jahm, yang disebutkan di dalam hadits tersebut, “Sesungguhnya kain tersebut melalaikanku dari shalatku.” [Shahih: Al Bukhari 373 dan Muslim 556]

'Al-Bukhari dan Muslim secara bersama-sama meriwayatkan hadits darinya (yakni dari Aisyah Radhiyallahu Anha) dalam masalah kain tebal Abu Jahm (yakni Amir bin Hudzaifah yang tidak memiliki gambar apapun), yang disebutkan di dalam hadits tersebut, "Sesungguhnya kain tersebut (yakni pakaian yang memiliki beberapa gambar, hadiah dari Abu Jahm untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut melalaikanku dari shalatku)."

Tafsir Hadits

Hadits tersebut secara lengkap ialah sebagai berikut, dari Aisyah Radhiyallahu Anhu,

أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - صَلَّى فِي خَمِيصَةٍ لَهَا أَعْلَامٌ، فَنَظَرَ إلَى أَعْلَامِهَا نَظْرَةً، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ، فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي

'Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menunaikan shalat dengan menggunakan pakaian bergambar, kemudian beliau melihat gambar tersebut sekilas, maka saat beliau telah menyelesaikan shalatnya, beliau bersabda, "Pergilah dengan pakaian ini kepada Abu Jahm, dan bawalah kepadaku Anbijaniyah (kain tebal tidak bergambar) milik Abu Jahm, karena pakaian tersebut telah melalaikanku dari shalatku." (Hadits dari lafazh Al-Bukhari)

Ungkapan Ibnu Hajar di atas mengisyaratkan seakan-akan yang melalaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari shalatnya ialah Anbijaniyah padahal yang melalaikan beliau adalah pakaiannya yang bergambar, maka alangkah baiknya seandainya Ibnu Hajar dalam masalah ini menyebutkan, dengan ungkapan, "Kisah pakaian yang bergambar... 'Melalaikanku dari shalatku'", kisah ini terjadi karena Abu Jahm telah menghadiahkan pakaian bergambar kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memakai dalam shalatnya, maka setelah beliau menyelesaikan shalatnya beliau bersabda, "Kembalikan pakaian ini kepada Abu Jahm" Dan dalam riwayat Aisyah yang lain disebutkan, "Saya melihat kepada gambarnya saat saya sedang menunaikan shalat, maka saya takut hal itu akan menimbulkan fitnah pada diriku." Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Malik dalam Al-Muwaththa’ dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, "Abu Jahm bin Hudzaifah menghadiahkan satu pakaian bergambar kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam"

Ibnu Baththal berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meminta pakaian yang lain' untuk menunjukkan bahwa beliau tidak menolak hadiahnya yang bisa dianggap meremehkannya."

Hadits ini menunjukkan bahwa segala hal yang mengganggu seseorang yang sedang menunaikan shalat, baik berupa ukiran maupun yang lainnya hukumnya makruh, hadits tersebut menunjukkan betapa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersegera untuk menyelamatkan shalatnya dari segala hal yang melalaikannya, dan segera menghilangkan segala yang menyibukkannnya untuk berkonsentrasi di dalam shalat.

At-Thibi berkata, "Hal ini menunjukkan bahwa gambar-gambar, dan hal-hal materi lainnya mempunyai pengaruh kepada hati yang suci dan jiwa yang murni, apalagi hal-hal yang lebih dari itu."

Hal ini juga mengisyaratkan bahwa menunaikan shalat di atas karpet yang bergambar maupun sajadah yang berukir hukumnya makruh, begitu pula ukiran-ukiran di dalam masjid hukumnya makruh.

Sumber : Bulughul MaraamTarjamah A. Hassan, Subulu as-Salaam, dan Taudhih al-Ahkaam

 

Admin
Saya Zeni Nasrul, lahir di Bandung 05 Mei 1986. Puisi adalah bacaan yang menarik bagi saya, karena puisi dapat menghantarkan dari imaginasi yang tinggi untuk menyampaikan apapun yang terjadi dan terlihat di ukir dengan rangkaian kata yang dalam, sehingga dapat membawa pembacanya kedalam lubuk hati yang terdalam.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter