Kajian
Tafsir Quran | Surat Al-Insyiqaq,
ayat 1-6
Senin, 27 Juni 2022
PJ. Pemuda Persis Bojong Citepus
Pemateri : Zeni Nasrul
Firman Allah Swt:
إِذَا
السَّمَاءُ انْشَقَّتْ
Apabila langit terbelah. (Al-Insyiqaq: 1)
وَأَذِنَتْ
لِرَبِّهَا
dan patuh kepada Tuhannya. (Al-Insyiqaq: 2)
وَحُقَّتْ
dan sudah semestinya langit itu
patuh. (Al-Insyiqaq: 2)
وَإِذَا
الأرْضُ مُدَّتْ
dan apabila bumi diratakan. (Al-Insyiqaq: 3)
Yakni digelarkan, dihamparkan, dan
diluaskan.
قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ،
رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا ابْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْرٍ،
عَنْ مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ: أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِذَا كَانَ يومُ
الْقِيَامَةِ مَدَّ اللَّهُ الْأَرْضَ مَدَّ الْأَدِيمِ حَتَّى لَا يَكُونَ لِبَشَرٍ
مِنَ النَّاسِ إِلَّا مَوْضِعَ قَدَمَيْهِ، فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُدْعَى،
وَجِبْرِيلُ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ، وَاللَّهِ مَا رَآهُ قَبْلَهَا، فَأَقُولُ:
يَا رَبِّ، إِنَّ هَذَا أَخْبَرَنِي أَنَّكَ أَرْسَلْتَهُ إِلَيَّ؟ فَيَقُولُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: صَدَقَ. ثُمَّ أُشَفَّعُ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، عِبَادُكَ
عَبَدُوكَ فِي أَطْرَافِ الْأَرْضِ. قَالَ: وَهُوَ الْمَقَامُ الْمَحْمُودُ"
Ibnu Jarir mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Saur, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Ali ibnul Husain, bahwa Nabi Saw. pernah
bersabda: Apabila hari kiamat terjadi, Allah menghamparkan bumi menjadi rata
seperti selembar kulit dihamparkan, sehingga tiada tempat lagi bagi seorang
manusia kecuali hanya tempat bagi kedua telapakkakinya (karena semua makhluk
pada hari itu telah dibangkitkan). Maka aku adalah orang yang mula-mula
dipanggil, sedangkan Jibril berada di sebelah kanan Tuhan Yang Maha Pemurah.
Demi Allah, aku belum pernah melihat-Nya sebelum itu, dan aku berkata, "Ya
Tuhanku, sesungguhnya malaikat ini (Jibril) telah memberitakan kepadaku bahwa
Engkau telah mengutusnya kepadaku.” Allah Swt. berfirman, "Dia benar.”
Kemudian aku memohon syafaat dan aku katakan, "Ya Tuhanku, tolonglah
hamba-hamba-Mu yang menyembah-Mu di berbagai penjuru bumi.”
Ali ibnul Husain menjelaskan, bahwa
itulah yang dimaksud dengan Al-Maqamul Mahmud (kedudukan yang terpuji).
Firman Allah Swt.
وَأَلْقَتْ
مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ
dan memuntahkan apa yang ada di
dalamnya dan menjadi kosong.
(Al-Insyiqaq: 4)
وَأَذِنَتْ
لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah
semestinya bumi itu patuh.
(Al-Insyiqaq: 5)
Firman Allah Swt.:
يَا
أَيُّهَا الإنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah
bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya. (Al-Insyiqaq: 6)
Dari Abu Daud At-Tayalisi, dari
Al-Hasan ibnu Abu Ja'far, dari Abuz Zubair, dari Jabir yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"قَالَ جِبْرِيلُ:
يَا مُحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحَبِبْ مَا شِئْتَ
فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُلَاقِيهِ"
Jibril berkata, "Hai Muhammad, hiduplah kamu sesukamu, maka sesungguhnya kamu bakal mati. Dan sukailah apa yang engkau inginkan, maka sesungguhnya engkau akan meninggalkannya. Dan beramallah sesukamu, maka sesungguhnya kamu akan menjumpai (balasan)nya.”
Sumber : Tafsir Ibnu Katsir
Post a Comment
Post a Comment