Tafsir Quran 18 Juli 2022 - TRIK1804 --> -->

Tafsir Quran 18 Juli 2022

Post a Comment

Kajian Tafsir QS. Al-Insyiqaq, ayat 7-15 | PJ. Pemuda Persis Bojong Citepus

Senin, 18 Juli 2022 | Oleh : Zeni Nasrul

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا (9) وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12) إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا (13) إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ (14) بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا (15)

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak,   "Celakalah aku.” Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Al-Insyiqaq: 7-8)

Yaitu perhitungan yang mudah, tiada kesulitan. Dengan kata lain, tidak dilakukan secara detail semua amal perbuatannya, karena sesungguhnya orang yang diperiksa dengan pemeriksaan yang teliti dan ketat pasti akan binasa.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكة، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ نُوِقش الْحِسَابَ عُذِّب". قَالَتْ: فَقُلْتُ: أَلَيْسَ قَالَ اللَّهُ: {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} ؟ ، قَالَ: "لَيْسَ ذَاكَ بِالْحِسَابِ وَلَكِنَّ ذَلِكَ العَرْض، مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُذِّبَ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Ayyub, dari Abdullah ibnu Abu Mulaikah, dari Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang diperiksa dengan teliti dalam hisab, berarti ia disiksa. Siti Aisyah melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia bertanya, "Bukankah Allah Swt. telah berfirman: 'maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah' (Al-Insyiqaq: 8)." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hal itu bukanlah pemeriksaan, tetapi pemeriksaan yang sebenarnya ialah orang yang diteliti dalam pemeriksaannya di hari kiamat, maka ia pasti disiksa.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasai, dan Ibnu Jarir melalui hadis Ayyub As-Sukhtiyani dengan sanad yang sama.

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَكِيع، حَدَّثَنَا رَوحُ بْنُ عُبَادَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الخَرَاز، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكة، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أنه لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا مُعَذَّبًا". فَقُلْتُ: أَلَيْسَ اللَّهُ يَقُولُ: {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} ؟ ، قَالَ: "ذَاكَ الْعَرْضُ، إِنَّهُ مَنْ نُوِقش الْحِسَابَ عُذب"، وَقَالَ بِيَدِهِ عَلَى إِصْبَعِهِ كَأَنَّهُ يَنكُتُ.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami Rauh ibnu 'Ubadah, telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al-Khazzaz, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Aisyah r.a. yang berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya tiada seorang pun yang dihisab pada hari kiamat melainkan disiksa. Lalu aku (Aisyah) bertanya, "Bukankah Allah Swt. telah berfirman: 'maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah' (Al-Insyiqaq: 8)." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hal itu hanyalah pemeriksaan biasa, sesungguhnya orang yang diteliti dalam pemeriksaannya, pasti ia disiksa. Lalu Nabi Saw. mengisyaratkan dengan jari telunjuknya seakan-akan seperti sedang menotok. 

Ibnu Jarir telah meriwayatkannya pula dari Amr ibnu Ali, dari Ibnu Abu Addi, dari Abu Yunus Al-Qusyairi, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al-Qasim, dari Aisyah, lalu disebutkan hadis yang semisal. Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui jalur Abu Yunus Al-Qusyairi yang nama aslinya Hatim ibnu Abu Sagirah dengan sanad yang sama.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami Nasr ibnu Ali Al-Jahdami, telah menceritakan kepada kami Muslim, dari Al-Harisy ibnul Khirrit saudara lelaki Az-Zubair, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Aisyah yang mengatakan bahwa barang siapa yang dihisab dengan teliti, berarti dia disiksa. Ibnu Abu Mulaikah mengatakan bahwa kemudian Aisyah mengatakan bahwa sesungguhnya pemeriksaan yang ringan itu tiada lain hanyalah dihadapkan kepada Allah dan Allah berhadap-hadapan dengan mereka.

قَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سمعتُ رسولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي بَعْضِ صَلَاتِهِ: "اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا". فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ؟ قَالَ: "أَنْ يَنْظُرَ فِي كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزُ لَهُ عَنْهُ، إِنَّهُ مَنْ نُوِقش الحسابَ يَا عائشةُ يَوْمَئِذٍ هَلَكَ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Abdul Wahid ibnu Hamzah ibnu Abdullah ibnuz Zubair, dari Abbad ibnu Abdullah ibnuz Zubair, dari Aisyah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. dalam salah satu salatnya mengucapkan doa berikut: Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah. Setelah beliau selesai dari salatnya, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan hisab yang mudah?" Rasulullah Saw. menjawab: Ia melihat kepada kitab catatan amal perbuatannya, lalu Allah memaafkan kesalahan yang tercatat di dalamnya. Hai Aisyah, sesungguhnya orang yang diteliti dalam hisabnya di hari itu pasti binasa.

Hadis ini sahih, tetapi dengan syarat Muslim. 

Firman Allah Swt:

وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا

dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. (Al-Insyiqaq: 9)

Imam Tabrani telah meriwayatkan dari Sauban maula Rasulullah Saw., bahwa beliau pernah bersabda, 

إِنَّكُمْ تَعْمَلُونَ أَعْمَالًا لَا تُعْرَفُ، وَيُوشِكُ الْعَازِبُ أَنْ يَثُوبَ إِلَى أَهْلِهِ، فَمَسْرُورٌ ومكظوم

"Sesungguhnya kalian mengerjakan banyak amal perbuatan yang tidak kamu kenali, dan tidak berapa lama kemudian orang yang bersangkutan kembali kepada keluarganya, adakalanya dalam keadaan gembira atau dalam keadaan bermuram durja." 

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya. (Al-Insyiqaq: 10)

فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا

maka dia akan berteriak,  "Celakalah aku." (Al-Insyiqaq: 11) 

وَيَصْلَى سَعِيرًا إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا

Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguh dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Al-Insyiqaq: 12-13)

إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ

Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Al-Insyiqaq: 14)

بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (Al-Insyiqaq: 15)

 

Admin
Saya Zeni Nasrul, lahir di Bandung 05 Mei 1986. Puisi adalah bacaan yang menarik bagi saya, karena puisi dapat menghantarkan dari imaginasi yang tinggi untuk menyampaikan apapun yang terjadi dan terlihat di ukir dengan rangkaian kata yang dalam, sehingga dapat membawa pembacanya kedalam lubuk hati yang terdalam.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter