PENGANTAR TAFSIR MUNIR SURAT AL-GHAASYIYYAH - TRIK1804 --> -->

PENGANTAR TAFSIR MUNIR SURAT AL-GHAASYIYYAH

Post a Comment

Penamaan Surah
Surah ini dinamakan surah al-Ghaasyiyah karena dimulai dengan firman Allah SWT,
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ  "sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat) ?" (al-Ghaasyiyah: 1) Al-Ghaasyiyah adalah salah satu nama dari nama hari Kiamat, yaitu kejadian dahsyat yang membuat takut manusia. Istifhaam (pertanyaan) dalam ayat tersebut berfungsi untuk menakut-nakuti dan membesarkan perkara pada hari tersebut.

Persesualan Surah lnldengan Surah Sebelumnya
Surah ini merupakan perincian dan penjabaran dari apa yang terkandung di dalam surah al-A’laa yang berisi tentang sifat-sifat orang Mukmin dan kafir serta surga dan neraka secara global. Ketika Allah SWT berfirman di dalam surah al-Alaa,
"Orang yang takut (kepada AIIah) akan mendapat pelajaran, dan orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yairu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka), selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, Ialu dia shalat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupon dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (al-Alaa : lO - 17)
Allah merincinya di dalam surah ini de[1]ngan firman-Nya,
" Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina, (karena) bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar." (al- Ghaaryiyahz 2-7 )
Kemudian, Allah menyebutkan sifat-sifat dan keadaan-keadaan kaum Mukminin di dalam ayat delapan hingga enam belas. Ketika Allah SWT berfirman dalam surah al-Alaa,
"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (al-Alaa: 17)
Dia menjelaskan sifat surga di dalam ayat-ayat sebelumnya lebih banyak daripada menjelaskan sifat neraka, demi mewuiudkan makna kebaikan.

Kandungan Surah
Surah Makkiyyah ini berbicara tentang pokok-pokok aqidah di dalam tiga tema utama, yaitu.
1. Menyifati keadaan hari Kiamat yang menakutkan dan yang akan diperoleh oleh orang kafir dan Mukmin pada hari itu berupa kesengsaraan dan kebahagiaan serta menyifati penduduk surga dan penduduk neraka.
2. Menetapkan keesaan Allah, kekuasaan, hikmah dan ilmu-Nya dengan dalil penciptaan langit, unta, gunung, bumi, dan lainnya dari keajaiban-keajaiban ciptaan Tuhan.
3. Surah yang mulia ini diakhiri dengan sebuah penutup yang sama dengan penutup surah sebelumnya, yaitu mengingatkan manusia bahwa mereka akan kembali kepada Allah Azza wa Jalla untuk hisaab (penghitugan amal) dan jazaa' (pembalasan). juga memerintahkan Rasulullah saw. mengingatkan manusia dengan syari'at dan hukum yang diturunkan kepada beliau secara murni.

Keutamaan Surah
Telah disebutkan dalam pembahasan mengenai keutamaan surah sebelumnya riwayat Muslim dan para pemilik kitab Sunan, dari Nu'man bin Basyir bahwasanya Rasulullah saw. membaca surah al-A’laa dan al-Ghaasyiyah dalam shalat jum'at dan shalat dua hari raya. Malik, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dan lbnu Majah meriwayatkan dari Nu'man bin Basyir juga bahwa dia ditanya, "Dengan surah apa lagi Rasulullah saw. membaca bersama surah al-jum'ah pada shalat |um'at?" Dia meniawab, "Dengan surah al-Ghaasyiyah.”

Admin
Saya Zeni Nasrul, lahir di Bandung 05 Mei 1986. Puisi adalah bacaan yang menarik bagi saya, karena puisi dapat menghantarkan dari imaginasi yang tinggi untuk menyampaikan apapun yang terjadi dan terlihat di ukir dengan rangkaian kata yang dalam, sehingga dapat membawa pembacanya kedalam lubuk hati yang terdalam.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter