Penamaan Surah
Surah ini dinamakan surah al-Ghaasyiyah karena dimulai dengan firman Allah SWT,
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ "sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat) ?"
(al-Ghaasyiyah: 1) Al-Ghaasyiyah adalah salah satu nama dari nama hari Kiamat,
yaitu kejadian dahsyat yang membuat takut manusia. Istifhaam (pertanyaan) dalam
ayat tersebut berfungsi untuk menakut-nakuti dan membesarkan perkara pada hari
tersebut.
Persesualan Surah lnldengan Surah Sebelumnya
Surah ini merupakan perincian dan penjabaran dari apa yang terkandung di dalam
surah al-A’laa yang berisi tentang sifat-sifat orang Mukmin dan kafir serta
surga dan neraka secara global. Ketika Allah SWT berfirman di dalam surah
al-Alaa,
"Orang yang takut (kepada AIIah) akan mendapat pelajaran, dan orang yang
celaka (kafir) akan menjauhinya, (yairu) orang yang akan memasuki api yang
besar (neraka), selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.
Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat
nama Tuhannya, Ialu dia shalat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih
kehidupon dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih
kekal." (al-Alaa : lO - 17)
Allah merincinya di dalam surah ini de[1]ngan
firman-Nya,
" Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina, (karena) bekerja
keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi
minum dari sumber mata air yang sangat panas. Tidak ada makanan bagi mereka
selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan
lapar." (al- Ghaaryiyahz 2-7 )
Kemudian, Allah menyebutkan sifat-sifat dan keadaan-keadaan kaum Mukminin di
dalam ayat delapan hingga enam belas. Ketika Allah SWT berfirman dalam surah
al-Alaa,
"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (al-Alaa:
17)
Dia menjelaskan sifat surga di dalam ayat-ayat sebelumnya lebih banyak daripada
menjelaskan sifat neraka, demi mewuiudkan makna kebaikan.
Kandungan Surah
Surah Makkiyyah ini berbicara tentang pokok-pokok aqidah di dalam tiga tema
utama, yaitu.
1. Menyifati keadaan hari Kiamat yang menakutkan dan yang akan diperoleh oleh
orang kafir dan Mukmin pada hari itu berupa kesengsaraan dan kebahagiaan serta
menyifati penduduk surga dan penduduk neraka.
2. Menetapkan keesaan Allah, kekuasaan, hikmah dan ilmu-Nya dengan dalil penciptaan
langit, unta, gunung, bumi, dan lainnya dari keajaiban-keajaiban ciptaan Tuhan.
3. Surah yang mulia ini diakhiri dengan sebuah penutup yang sama dengan penutup
surah sebelumnya, yaitu mengingatkan manusia bahwa mereka akan kembali kepada
Allah Azza wa Jalla untuk hisaab (penghitugan amal) dan jazaa' (pembalasan).
juga memerintahkan Rasulullah saw. mengingatkan manusia dengan syari'at dan
hukum yang diturunkan kepada beliau secara murni.
Keutamaan Surah
Telah disebutkan dalam pembahasan mengenai keutamaan surah sebelumnya riwayat
Muslim dan para pemilik kitab Sunan, dari Nu'man bin Basyir bahwasanya
Rasulullah saw. membaca surah al-A’laa dan al-Ghaasyiyah dalam shalat jum'at
dan shalat dua hari raya. Malik, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dan lbnu Majah
meriwayatkan dari Nu'man bin Basyir juga bahwa dia ditanya, "Dengan surah
apa lagi Rasulullah saw. membaca bersama surah al-jum'ah pada shalat
|um'at?" Dia meniawab, "Dengan surah al-Ghaasyiyah.”
Post a Comment
Post a Comment