Kajian Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 174
Bale Pa Oom
Rabu, 30 Juni 2021
Pemateri : Zeni Nasrul
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا
أَنزلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab.
(Al-Baqarah: 174)
Yakni
orang-orang Yahudi yang menyembunyikan sifat-sifat (ciri-ciri) Nabi Muhammad
Saw. dalam kitab-kitab yang ada di tangan mereka, yang isinya antara lain
mempersaksikan kerasulan dan kenabiannya. Lalu mereka dengan sengaja
menyembunyikan hal tersebut agar kepemimpinan mereka tidak lenyap, dan agar
tidak lenyap pula hadiah-hadiah dan upeti-upeti yang biasa diberikan oleh
orang-orang Arab kepada mereka sebagai ungkapan rasa hormat orang-orang Arab
kepada kakek moyang mereka. Maka mereka —semoga laknat Allah tetap menimpa
mereka— merasa khawatir jika hal tersebut ditampakkan kepada orang-orang,
sehingga orang-orang akan mengikutinya dan meninggalkan mereka.
Karena
itulah mereka menyembunyikan berita tersebut demi mempertahankan apa yang biasa
mereka hasilkan dari cara mereka itu, yaitu harta duniawi yang sedikit; mereka
rela menjual akidah mereka dengan hal tersebut. Dengan demikian, berarti mereka
menukar hidayah perkara yang hak, membenarkan Rasul dan iman kepada apa yang
diturunkan kepadanya dari Allah; dengan harta duniawi yang sedikit itu akhirnya
kelak mereka akan kecewa dan merugi dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.
Kerugian
mereka di dunia ialah karena sesungguhnya Allah menampakkan kepada
hamba-hamba-Nya kebenaran Rasul-Nya melalui apa yang ditegakkannya dan Allah
membekalinya dengan ayat-ayat yang jelas dan bukti-bukti yang mematahkan hujah
mereka. Pada akhirnya orang-orang yang mereka khawatirkan akan mengikutinya
kini benar-benar mengikutinya, dan jadilah orang-orang tersebut pembantu
Rasul-Nya dalam memerangi mereka. Akhirnya mereka kembali dengan mendapat
kemurkaan di atas kemurkaan. Allah mencela perbuatan mereka (Ahli Kitab) bukan
hanya pada satu tempat dari Al-Qur'an-Nya, yang antara lain ialah ayat yang
mulia ini, yaitu firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan
apa yang telah diturunkan Allah —yaitu Al-Kitab— dan menjualnya dengan harga
yang sedikit, mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam
perutnya melainkan api. (Al-Baqarah: 174) Yakni menukarnya dengan harta
duniawi. Maka sesungguhnya apa yang mereka makan dari hasilnya itu hanyalah api
belaka, sebagai balasan dari penyembunyian mereka terhadap perkara yang hak.
Api itu kelak di hari kiamat berkobar-kobar di dalam perut mereka. Sama halnya
dengan gambaran yang disebutkan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوالَ الْيَتامى
ظُلْماً إِنَّما يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيراً
Sesungguhnya
orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). (An-Nisa: 10)
Di dalam
sebuah hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
الَّذِي يَأْكُلُ أَوْ يَشْرَبُ فِي آنِيَةِ
الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارَ جَهَنَّمَ
Sesungguhnya
orang yang makan atau minum dengan memakai wadah dari emas dan perak tiada lain
hanyalah menegukkan (menelankan) ke dalam perutnya api neraka Jahannam.
Firman
Allah Swt.:
وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
dan
Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan
mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. (Al-Baqarah: 174)
Dikatakan
demikian karena Allah Swt. murka terhadap mereka, mengingat mereka
menyembunyikan perkara hak yang mereka ketahui. Untuk itu mereka berhak
mendapat murka Allah, dan Allah tidak mau melihat mereka.
Wala
yuzakkihim, Allah tidak mau menyebut dan memuji nama
mereka, bahkan Allah mengazab mereka dengan siksa yang amat pedih.
Ibnu Abu
Hatim dan Ibnu Murdawaih dalam bab ini meriwayatkan melalui hadis Al-A'masy,
dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ،
وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ [وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ] شَيْخٌ
زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ
Ada tiga
macam orang, Allah tidak akan berbicara kepada mereka dan tidak akan melihat
mereka, serta tidak akan menyucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat
pedih, yaitu: Orang tua yang berbuat zina, raja (penguasa) yang pendusta, dan
orang miskin yang takabur.
Sumber : Tafsir Ibnu Katsir
Post a Comment
Post a Comment