Bahagiakan Hidupmu Dengan Syukur
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «اُنْظُرُوا إلَى مَنْ هُوَ
أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ
أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Lihatlah kepada orang yang
keadaannya berada di bawahmu dan janganlah engkau melihat orang yang keadaannya
di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut sehingga engkau tidak
menganggap kecil nikmat Allah yang diberikan kepadamu."
[shahih, Al-Bukhari (6490) dan Muslim (2963)]
Syukur
adalah menerima setiap ni’mat yang diberikan Allah SWT dengan hati, dilafalkan
kalimat Alhamdulillah dengan lisan, dan di buktikan dengan ‘amal perbuatan.
Atau bisa juga syukur itu di artikan dengan
وضع الشي فى محلّ وضعه
“Menempatkan sesuatu,
sesuai pada tempat yang seharusnya”
Dari dua ta’rif
diatas, sudah cukup bagi kita untuk dapat memahami hakikat dari syukur itu
sendiri.
Orang
yang bersyukur atas Kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT adalah orang itu
menggunakan Kesehatannya untuk beribadah pada Allah bukan sebaliknya. Ta’at
atas apa yang di perintahkan-Nya walau tidak suka, dan menjauhi setiap apa yang
dilarang meski hal tersebut sangat di inginkan, dengan maksud satu tujuan yang
sama sampai kapanpun, yaitu Ridha dan
Maghfirah Allah SWT.
Bagaimana kiat-kiat untuk menumbuhkan system sikap kita dalam
mengahadapi setiap yang diberikan Allah SWT. Rasulullah saw telah memberikan
rumus untuk menumbuhkan rasa syukur atas ni’mat Allah SWt. Sebagaimana tercatat
dalam hadits yang di terima dari Abu Hurairah,
dia berkata : "Lihatlah kepada orang yang keadaannya berada di bawahmu dan
janganlah engkau melihat orang yang keadaannya di atasmu, karena yang demikian
itu lebih patut sehingga engkau tidak menganggap kecil nikmat Allah yang
diberikan kepadamu." (Muttafaq Alaih)
Hadits diatas dikhususkan pada sudut duniawi, sedangkan urusan yang
berkaitan dengan ukhrawi dan ‘ilmu, kita harus terus bersaing dengan sehat.
Bukan persaingan yang saling sikut antar saudara kita sendiri. Mereka saja
bisa, masa iyah kita tidak bisa.
Tetap semangat untuk menjadi hamba yang senantiasa bersyukur,
“Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.
Pasti bisa Pasti bisa
Penulis : zeni nasrul
Post a Comment
Post a Comment