Kualitas Taqwa Tergantung Pada Cobaannya - TRIK1804 --> -->

Kualitas Taqwa Tergantung Pada Cobaannya

Post a Comment

TRIK1804-Dunia adalah ladang untuk manusia bercocok tanam demi menghasilkan hasil untuk bekal diakhirat, namun nyatanya kesadaran akan hal tersebut tak sepenuhnya manusia dapat menyadarinya, banyak yang lupa akan tugas yang telah diberikan oleh yang Maha Pencipta. Perjalanan dalam mempertahankan potensi menuju pada derajat taqwa bukanlah hal yang mudah, berbagai macam halangan dan rintangan sudah menjadi sesuatu yang lazim akan membersamai, seakan tak mau terlepas untuk membersamai. Semakin besar rintangan berarti semakin meningkat pula kualitas keimanan dalam diri manusia.

Pada dasarnya cobaan itu hadir dalam dua sisi, yaitu;

·        ➤Dalam diri

Cobaan ini bisa dikategorikan dengan adanya fitrah manusia yang ada dalam dirinya yaitu hawa napsu. Pada dasarnya hawa napsu ini bukan lahan untuk berbuat dosa, hawa napsu itu hanyalah alat yang dapat menghantarkan kita pada kenuliaan dan kehinaan, tergantung bagaimana kita mengendalikannya.

·        ➤Dari luar diri

Sebagaimana apa yang telah Allah sampaikan dalam QS. An-Naas bahwa manusia takan pernah lepas dari bisikan-bisikan yang akan menjerumuskan pada jurang kehinaan, semakin kuat kualitas Iman, maka akan semakin besar pula pengaruh bisikan itu sendiri. Bisikan ini akan membuat manusia dalam posisi keraguan.

Dari dua poin tersebut, maka orang yang tidak mampu untuk mengendalikannya akan mengakibatkan dia menjadi manusia yang lupa akan tugasnya sebagai manusia untuk menghambakan diri terhadap-Nya. Kemudian pada akhirnya dia akan menjadi manusia yang hidup dalam kesesatan, dan hilangnya keyakinan akan Tuhannya.

وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى

Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.

Allah Swt. berfirman, "Demikianlah Kami menimpakan pembalasan terhadap orang-orang yang berlebihan lagi mendustakan ayat-ayat Allah, baik pembalasan di dunia maupun pembalasan di akhirat."

لَهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَقُّ وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَاقٍ

Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia, dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari {azab) Allah. (Ar-Ra'd: 34)

Karena itulah dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى

Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Thaha: 127)

Yaitu lebih menyakitkan daripada azab di dunia dan lebih kekal bagi mereka, mereka terus-menerus diazab untuk selama-lamanya. Karena itulah Rasulullah Saw. bersabda kepada dua orang yang terlibat dalam sumpah li'an (saling melaknat):

"إِنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عذاب الآخرة".

Sesungguhnya azab di dunia jauh lebih ringan daripada azab di akhirat

Demikian akibat yang akan ditimpakan terhadap orang yang hidup melampaui batas aturan-Nya. Maka untuk terlepas dari ancaman tersebut, pemahaman akan Quran Sunnah menjadi harga mati. Akhirnya, semoga Allah SWT. senantiasa meneguhkan hati kita untuk senantiasa berpegang teguh pada syri’at-Nya.

Admin
Saya Zeni Nasrul, lahir di Bandung 05 Mei 1986. Puisi adalah bacaan yang menarik bagi saya, karena puisi dapat menghantarkan dari imaginasi yang tinggi untuk menyampaikan apapun yang terjadi dan terlihat di ukir dengan rangkaian kata yang dalam, sehingga dapat membawa pembacanya kedalam lubuk hati yang terdalam.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter